POV: Belajar Mencintai Pekerjaan
Kali ini, aku ingin sedikit berbagi sekaligus mengevaluasi tentang satu hal penting dalam hidupku saat ini: belajar mencintai pekerjaan.
Tidak Pernah Ada dalam Rencana, Tapi Nyata Terjadi
Saat ini aku menjalani sebuah pekerjaan yang… jujur saja, tidak pernah masuk dalam daftar mimpi atau cita-citaku. Awalnya aku melamar karena dorongan orang tua. Tanpa ekspektasi, tanpa rencana besar. Tapi ternyata, aku lolos dan mulai bekerja di bidang ini.
Semuanya terasa sangat baru bagiku. Banyak hal yang tidak aku mengerti. Banyak hal yang harus kupelajari dari nol. Dan di tengah semua proses ini, aku sering bertanya dalam doa:
"Tuhan, kenapa aku? Apa yang bisa aku berikan di sini? Apa benar ini tempatku?"
Hari demi hari aku mencoba belajar, mencoba memberi yang terbaik. Tapi tak bisa dipungkiri, rasa lelah, bingung, bahkan ingin menyerah, kerap kali datang. Perbedaan ritme kerja, budaya kerja, dan tekanan dari proses adaptasi sering membuatku menangis dalam diam.
Namun, hatiku selalu menjawab: “Jangan menyerah.”
Dan kalimat yang selalu terlintas dalam doaku adalah:
“Cintailah pekerjaanmu.”
Maka inilah aku sekarang — sedang belajar mencintai pekerjaanku. Berikut beberapa hal yang kubelajari dalam proses ini:
🌱 1. Mensyukuri Kesempatan dari Tuhan
Jadi, terima kasih, Tuhan. Dan terima kasih untuk diriku — karena telah berani mencoba.
📚 2. Learning by Doing
Sebelumnya, aku dipenuhi rasa takut: takut salah, takut tertinggal, takut tak mampu. Tapi sejak aku menerima konsep belajar sambil jalan, semuanya jadi lebih ringan.
Aku mulai menikmati prosesnya — meski pelan, tapi pasti.
🎯 3. Berikan yang Terbaik, Sisanya Serahkan
Sekarang, aku sedang belajar: lakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan, lalu lepaskan. Tak semua hal harus sempurna. Tak semua hal bisa aku kontrol.
Dan itu tidak apa-apa.
💡 4. Percaya Diri dan Tegas dengan Nilai yang Dimiliki
Belakangan ini, aku merasa sering meragukan diriku sendiri. Padahal, aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku tahu caranya. Tapi aku ragu. Dan saat ragu, aku jadi mudah bergantung pada pendapat orang lain — hingga akhirnya kehilangan arah dan kurang dihargai.
🌻 5. Validasi Perasaanmu, Lanjutkan Prosesnya
Usiaku masih muda. Perasaan bingung, takut, bahkan ingin menyerah… menurutku wajar saja.
Tapi selama aku terus belajar dan mengevaluasi diri, aku percaya aku akan menjadi versi terbaik dari diriku sendiri.
Ingat juga yah, gagal itu bagian dari proses. Yang penting adalah bagaimana kita mengakui kesalahan kita, dan belajar unutk memperbaikinya. Yang tau kamu, proses kamu, perjalannan kamu, adalah dirimu sendiri. Jadi jangan biarkan pendapat atau kata-kata negatif oranglain mematahkan semangat dan mimpimu.
Penutup: Untuk Diriku di Masa Depan
Aku percaya kamu — versi diriku di masa depan — telah menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih bijaksana.
Tetap semangat, dan tetap jadi dirimu yang sederhana, tulus, dan apa adanya.
I love you so much. 💗💜
Kalau kamu juga sedang menjalani pekerjaan yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya, dan masih merasa asing atau bingung… tenang, kamu tidak sendiri. Mungkin, lewat jalan ini, kamu sedang dibentuk menjadi pribadi yang lebih hebat dari yang kamu bayangkan.
Semangat terus ya, kamu pasti bisa!
Komentar
Posting Komentar